Kamis, 29 Desember 2011

Forum Tanya Jawab 47: Surat Pembaca

Ass Para Pembaca yang budiman, karena saya belum sempat membalas, saya ingin minta bantuan pembaca untuk ikut memecahkan persoalan yang ada pada Surat Pembaca sebagai berikut. Silahkan tulis jawaban atau solusi sebagai suatu komen mengikuti posting ini. Tayangan Surat Pembaca tealah mendapat ijin dari si Pengirim. Semoga bermanfaat. Amin.Marsigit


Kepada
Yth. Bpk Dr. Marsigit
Di tempat

Assalamu’alaikum wr. Wb

Sebelumnya, perkenalkan, nama saya Dita guru di sebuah SD swasta di Kotagede yaitu SDIT Internasional Luqman Al Hakim. SD ini baru berdiri pada tahun 2008, sekarang telah mempunyai 3 kelas parallel (year 1A&B, year 2A&B, year 3A&B).

Sekolah ini menggunakan kurikulum UK sebagai acuan dalam proses belajar mengajar, serta berbasis multiple intelegence.

Banyak sekali persoalan yang slama ini kami alami, khususnya dalam metode pembelajaran matematika.

Kami menggunakan beberapa buku matematika, cth: CGP books UK, Marshall Cavendish Singapore, dan Matebooken swedia(buku Swedia ini hanya kami gunakan untuk membandingkan).

Banyak pola penyampaian pada masing-masing buku yang sama. Ketiganya mengacu pada problem solving methods. Perbedaannya adalah angka yang digunakan ada yang relatif kecil (hingga ratusan->untuk kelas 1-3) dan ada yang menggunakan angka yang relatif besar(ribuanuntuk kelas1-3). Selain mengajar matematika di kelas, kami juga dituntut untuk membangun karakter anak.

Banyak yang ingin saya sharingkan bersama Bapak, jika Bapak berkenan. Salah satu diantaranya mengenai teaching mathematics in primary school.

Saya ingin belajar banyak dari Bapak untuk memecahkan persoalan yang tengah kami hadapi di sekolah kami. Ada beberapa pertanyaan yang ingin saya ajukan

1.Untuk anak yang mempunyai kemampuan matematika rendah di kelas (lower), apakah harus dikelompokkan sendiri di dalam kelas matematika?

2.Dalam tehnik penilaian matematika, slama ini kami menggunakan skala lima yaitu Perfect, Excellent, Very good, good, dan quite good. Bagaimana assessment untuk subject matematika yang paling efektif menurut bapak yang berbasis multiple intelligence?

3.Alokasi waktu dalam KBM di sekolah kami untuk pembelajaran matematika di kelas adalah 100menit. Dalam kelas saya, pada saat menggunakan metode diskusi, alokasi waktu tersebut dirasa kurang. Menurut bapak, alokasi waktu untuk proses belajar matematika anak SD yang ideal dan yang dapat digunakan secara optimal untuk memantik anak berpikir kritis berapa menit?

4.Pada buku matematika yang kami gunakan sebagai acuan, angka yang digunakan relatif kecil dan terdapat berbagai tekhnik mengerjakan yang berbeda-beda(mental strategies), sedangkan pada buku yang mengacu KTSP angka yang digunakan relatif besar. Apakah tidak apa-apa jika kami memberikan angka yang kecil (hingga ratusan) kepada siswa hingga kelas 3, kemudian pada saat kelas 4,5,6 anak baru diajarkan operasi hitung dengan angka besar (ribuan)?

5.Jika ingin mengikuti teacher training atau workshop matematika, bagaimana kami dapat memperoleh informasinya,pak?

Demikian beberapa pertanyaan dari saya, saya berharap agar Bapak Marsigit berkenan membagi ilmu yang bapak miliki kepada saya.

Terima kasih banyak atas waktu dan perhatian Bapak.

Wassalamu’alaikum wr.wb

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum Wr...Wb...
    Saya mencoba menanggapi dengan mengambil pepatah "Mengharap burung terbang tinggi, punai di tangan dilepas", harusnya surat ini dibuat dalam bentuk elegi. Paling tahu kemampuan siswa adalah gurunya, apa yang diinginkan guru sudah cukup baik, tapi jangan lupa siswa kita memiliki potensi yang kalau kita tidak hati-hati malah merusaknya. Mungkin Bu Guru perlu juga belajar Teori Piaget, siswa itu berkembang sesuai batas kemampuannya, ibarat gelas kosong yang mau kita tumpahi air seember saya yakin akan tumpah. Apalagi SDIT, Bu Guru juga perlu baca firman Tuhan bahwa "Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya", semoga ibu diberi keuletan untuk meramu bahan ajar itu menjadi santapan yang enak buat siswanya, atau bahkan diajarkan resep-resepnya supaya siswa tahu kenapa rasanya enak. semoga Bu Guru tetap semangat memasak bersama siswanya sehingga menjadi masakan yang enak bagi ibu dan enak bagi siswa, sekaligus menyehatkan, bukan malah membuat sakit.

    BalasHapus