Selasa, 27 September 2011

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 23: Logicist-Formalist-Foundationalist (Jawaban utk Prof Sutarto Bgn kedua)

Oleh Marsigit

Prof Sutarto, dan yang lain

Jelaslah bahwa para Matematikawan kita di Perguruan Tinggi adalah Kaum Logicist-Formalist-Foundationalist. Hal ini bisa dilihat dari Kurikulumnya, riset dan hasil-hasilnya serta pandangan-pandangannya.

Kalau ditambah gelar untuk para matematikawan kita maka lengkapnya adalah para Absolutist-Platonist-Logicist-Formalist-Foundationalist.

Setiap gelar tersebut telah menggambarkan karakteristiknya, dan mereka hidup di Dunia yang terbebas dari Ruang dan Waktu, terbebas dari Kontradiksi, terjamin Konsistensinya, tetapi terancam kedudukannya bukan sebagai Ilmuwan.

Mereka gagal bergaul dengan generasi muda sibelajar matematika secara substansi, tetapi unggul dalam bentuk formalnya. Tetapi mereka adalah harapan bagi pengembangan pure-mathematics ke depan.

Sementara Dunianya Ruang dan Waktu dihuni oleh para Intuitionist-Realist-Aristotelianist-Empiricist-Relativist, yang bergandengan tangandengan kaum Fallibist-Socio-Constructivist.

Mereka penuh dengan Kontradiksi, tidak Konsisten, bersifat relatif, mengerjakan matematika yang belum benar dan subyektif, tetapi terjamin kedudukannya sebagai Ilmuwan Sejati.

Ketika bergaul dengan siswa sibelajar matematika mereka menjelma menjadi Para Educationist seperti Realistics Mathematicist, Contextualist, Psycho-mathematicist, Psycho-therapist.

Bersambung...
Posted by Dr. Marsigit M.A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar