Minggu, 30 Oktober 2011

Elegi Menggapai Hakekat Senin

Oleh: Marsigit

Q: Ini hari apa?
A: Senin
Q: Apakah senin itu hari?
A: Bisa ya bisa bukan
Q: Kenapa senin bukan hari.
A: Senin itu cuma kumpulan huruf s, e, n, i, n
Q: Bilamana senin itu hari?
A: Bila senin menunjuk hari
Q: Tetapi apakah senin selalu menunjuk hari?
A: Belum tentu.
Q: Mengapa?
A: Tetanggaku ada juga yang bernama senin.
Q: Ada berapa senin itu?
A: Bisa satu bisa banyak
Q: Bilamana senin itu satu?
A: Senin itu satu jika bersatu.
Q: Bilamana senin itu banyak?
A: Jika dia tercerai-berai.
Q: Apakah kita bisa membagi senin?
A: Senin bisa dibagi menjadi dua yaitu se dan nin
Q: Apakah ada cara lain membagi senin?
A: Senin bisa dibagi menjadi sen dan in.
Q: Apakah ada cara lain membagi senin?
A: Senin dapat dibagi menjadi siang dan malam.
Q: Apakah ada cara lain membagi senin?
A: Senin dapat dibagi menjadi pagi dan sore.
Q: Ada berapa senin itu?
A: Bisa satu bisa empat.
Q: Bilamana senin itu satu?
A: Senin itu satu jika kita hanya punya satu minggu.
Q: Bilamana senin itu empat?
A: Bilamana kita mempunyai empat minggu.
Q: Kapan senin itu?
A: Bisa sebelum bisa sesudah.
Q: Kapan senin itu sebelum?
A: Senin itu sebelum selasa.
Q: Kapan senin itu sesudah?
A: Senin itu sesudah minggu.
Q: Dimanakah senin itu?
A: Bisa di sini bisa di sana.
Q: Apa senin yang di sini?
A: Senin yang di sini adalah senin yang sedang aku tulis.
Q: Apa senin yang ada di sana?
A: Senin yang ada di sana adalah senin yang tertera di kalender.
Q: Dimanakah senin itu.
A: Dia selalu di awal.
Q: Senin itu di awal apa?
A: Senin itu di awal minggu.
Q: Apakah senin itu?
A: Bisa bahasa bisa logika.
Q: Apa yang dimaksud senin sebagai bahasa itu?
A: Senin itu adalah kata benda.
Q: Apakah senin sebagai bahasa itu?
A: Senin terdiri dari huruf hidup e dan i.
Q: Apakah senin sebagai bahasa itu?
A: Senin terdiri dari huruf mati s dan n.
Q: Apakah senin sebagai logika itu?
A: Senin adalah lambang bagi satu
Q: Apakah senin sebagai logika itu?
A: Senin terdiri dari 5 huruf.
Q: Apakah senin itu?
A: Dia salah satu dari puasaku.
Q: Apakah puasamu yang lain?
A: Puasaku yang lain adalah Kamis.
Q: Apakah bentuk dari senin itu?
A: Bentuk senin bisa lugas, bisa terbalik dan bisa berubah.
Q: Bentuk lugas dari senin itu apa?
A: Bentuk lugas dari senin adalah senin.
Q: Apakah bentuk terbalik dari senin itu?
A: Bentuk terbalik dari senin adalah nines.
Q: Apakah bentuk berubah daro senin itu.
A: Bentuk berubah dari senin bisa saja nyenin.
Q: Apakah nama lain dari senin itu?
A: Jawanya senin itu sukra.
Q: Apakah nama lain dari senin itu?
A: Inggrisnya senin adalah monday.
Q: Apa bedanya senin dan minggu?
A: Tidak lazim menyebut satu senin, yang lazim adalah satu minggu.
Q: Apakah senin itu suatu subyek?
A: Senin itu bisa merupakan subyek.
Q: Bilamana senin dikatakan subyek?
A: Senin dikatakan subyek jika dia menentukan selasa.
Q: Bilamana senin dikatakan obyek?
A: Senin dikatakan suatu obyek jika dia ditentukan oleh minggu.
Q: Apakah senin malam=malam senin?
A: Saya mulai bingung.
Q: Mengapa bingung?
A: Seni malam tidak sama dengan malam senin, tetapi...
Q: Tetapi apa?
A: Tetapi senin malam=malam senin itu kalimat yang salah.
Q: Kenapa senin malam = malam senin merupakan kalimat salah?
A: Karena mencampuradukan lambang matematika dengan kalimat biasa.
Q: Di manakah senin itu?
A: Senin bisa di luar pikiranmu, bisa di dalam pikiranmu.
Q: Apakah fungsi senin itu?
A: Bisa konotatif bisa denotatif.
Q: Apa yang dimaksud senin berfungsi denotatif.
A: Senin berfungsi denotatif jika dia setelah minggu dan sebelum selasa.
Q: Apa yang dimaksud senin konotatif itu.
A: Senin konotatif artinya mulai bekerja.
Q: Apa kesalahan senin itu?
A: Senin salah jika ditulis seniin, senen, seninn, seeniin, dst.
Q: Apakah harga senin itu?
A: Senin sangat berharga karena dia hari lahirku.
Q: Apakah ruginya senin?
A: Ruginya senin kalau aku sakit tidak masuk kerja.
Q: Apakah ritualnya senin itu?
A: Senin kliwonan ada kegiatan pengajian.
Q: Apakah sosialnya senin itu?
A: Senin sore ada acara arisan.
Q: Kenapa engkau selalu bisa menjawab pertanyaanku?
A: Aku adalah pengetahuanku.
Q: Dimanakah domisilimu?
A: Didasar gunung es.
Q: Gunung es yang mana?
A: Gunung es senin.

1 komentar:

  1. Assalamu’alaikum Guru Pikiranku
    Pesan yang tersirat dalam elegy ini bahwa apa yang ada dalam pikiran kita sebenarnya sangat mungkin untuk diperluas dan diperdalam lagi maknanya. Sebahagian besar orang dan kayaknya termasuk diriku seperti itu, kadang gampang merasa puas terhadap apa yang kita tahu, walau apa yang kita tahu kadang hanya diri sendiri yang tahu orang lain bahkan tidak tahu, ternyata itu keliru, apa yang kita tahu perlu juga dipahami dan dimengerti orang lain. Mungkin yang kita tahu baru dalam satu sisi, kalau dilihat dari sisi lain yang kita tahu itu bisa saja benar, juga bisa saja salah. Yang kita maksudkan begini sebenarnya maksudnya juga begitu, atau memang kita salah dalam memahaminya. Seperti yang dicontohkan dalam elegy ini, senin bisa dipandang sebagai nama hari, kumpulan huruf, nama orang, menyatakan jumlah, pemisahan suku kata se dan nin, bahkan sen dan in, yang bisa dibagi menjadi senin pagi senin sore, dan begitu banyak lagi makna senin tergantung kita memaknainya. Satu pemahaman yang kita tahu harusnya kita juga mencari tahu jangan-jangan apa yang tertangkap dalam pikiran kita sebenarnya maksudnya yang lain. Artinya kita harus check and recheck dari apa yang kita tahu dan pahami. Semoga kita digolongkan Tuhan hamba yang hati-hati dalam memahami sesuatu.

    BalasHapus