Rabu, 19 Oktober 2011

Elegi Menggapai Awal dan Akhir Kedua

Oleh Marsigit

Awal dan akhir adalah semua yang ada dan yang mungkin ada.
Maka tiadalah awal dan akhir itu di luar waktumu.
Awal dan akhir bukanlah tentang semua yang ada dan yang mungkin ada.
Maka awal dan akhir itu berada dalam pikiranmu.
Tiadalah awal jika dia bertemu dengan akhir.
Padahal aku menyaksikan awal berada di dalam akhir.
Tetapi yang demikian aku menjadi merasa tidak adil.
Karena aku bisa mengatakan bahwa akhir berada dalam awal.
Tiadalah akhir jika dia itu bertemu dengan awal.
Padahal aku menyaksikan akhir berada di dalam awal.
Tetapi yang demikian aku menjadi merasa tidak adil.
Karena aku bisa mengatakan bahwa akhir berada dalam awal.
Jika awal dan akhir itu berada di luar pikiranmu.
Maka itulah awal sama dengan akhir.
Padahal aku menemukan awal tidak sama dengan awal.
Aku juga menemukan akhir tidak sama dengan akhir.
Jika engkau bingung tetapkanlah saja awal tidak sama dengan akhir.
Jika engkau bersemangat awal mungkin sama dengan akhir.
Maka segala yang ada dan yang mungkin ada adalah awal dan akhir.
Jika awal dan akhir itu satu.
Maka Yang Satu itu Yang Kuasa.
Jika awal dan akhir itu banyak.
Maka aku termasuk di dalamnya.
Jika awal dan akhir itu diriku.
Itulah yang ada dan yang mungkin ada.
Jika awal dan akhir itu diri Nya.
Maka sudah pastilah ketetapan Nya.
Maka aku menemukan bahwa diriku itu berada di antara awal dan akhir.
Jika engkau ragu, itulah karena mereka berada di luar pikiranmu.
Sedangkan jika engkau paksakan mereka berada dalam pikiranmu.
Maka engkau masih diminta pertanggungjawabannya.
...
Maka renungkanlah.

1 komentar:

  1. Assalamu’alaikum Guru Pikiranku
    Awal dan akhir hanya berada dalam pikiran, dalam ruang dan waktu. Jikalau awal berada dalam akhir, itu membuat kita tidak sopan terhadap ruang dan waktu, dan kita berperilaku tidak adil. Padahal dalam ruang dan waktu kita awal tidak akan bertemu dengan akhir. Akhir berada dalam awal, atau awal berada dalam akhir yang menyebabkan awal sama dengan akhir itu terjadi di luar pikiran kita. Padahal dalam mind set kita awal tidak lah sama dengan akhir. Kita masih terjebak dalam ruang dan waktu, Kita perlu energy baru, untuk menerobos ruang dan waktu yaitu keyakinan akan Tuhan yang Dialah yang awal dan Dialah yang akhir. Di luar pikiran itulah keyakinan, dan janganlah kita ragu. Awal dan akhir bisa menjadi satu jikalau kita merasa Tuhan bersama kita, karena Tuhanlah yang memiliki awal dan akhir dan bisa menjadikan awal sekaligus menjadi akhir.

    BalasHapus